Wednesday, October 25, 2017

Angklung dalam paradigma budaya masyarakat Sunda

Angklung dalam paradigma budaya masyarakat Sunda yang sampai saat ini, seperti dalam budaya masyarakat Kasepuhan Ciptagelar ini, ternyata gambaran mengenai bentuk alat musik angklung secara keseluruhan memiliki makna yang sangat kompleks dan bahkan hampir dijadikan sebagai  pandangan hidup yang dalam pelaksanaan kegiatan hidup mereka dijadikan sebagai pendidikan etika kehidupan manusia dalam bermasyarakat.

Selain itu alat musik angklung oleh masyarakat  tradisional dijadikan sebuah simbol yang mengandung makna seperti terungkap dalam papatah (nasihat) Sunda, yaitu ulah ngelmu angklung, apabila diterjemahkan secara harfiah kira-kira adalah ulah (jangan) ngelmu (menganut ilmu) seperti posisi tabung angklung. Ungkapan tersebut isinya didasarkan pada posisi pemasangan tabung Angklung pada rangkanya.

Angklung dalam paradigma budaya masyarakat Sunda

Photo By.Grace Anata


Posisi tabung angklung yang berukuran lebih besar atau tabung indung menghadap tabung berukuran kecil atau tabung anak, karena bentuk pemasangannya pula, maka posisi tabung Angklung anak membelakangi tabung Angklung indung.

Makna yang terkandung dalam papatah masyarakat Sunda  ini memberi arti dan pesan bahwa kasih sayang dan perhatian ibu terhadap anaknya sangat besar,  akan tetapi sebaliknya kasih sayang dan perhatian anak akan lebih besar terhadap anaknya lagi.

Ungkapan tersebut memiliki ungkapan dan pesan yang sangat mendidik, yaitu agar setiap anak senantiasa dan seharusnya memberikan perhatian kepada para orang tua mereka dan mereka memiliki kewajiban untuk selalu hormat dan taat kepada orang tua mereka terutama kepada ibu.

Sumber :
Budi, Dinda Satya Upaja.. “Fungsi dan Makna Angklung Pada Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Kasatuan ADat banten Kidul Sukabumi  Jawa Barat”, dalam Tonil Volume 2 No. 25; hal 1-15, (2013).

Angklung dalam paradigma budaya masyarakat Sunda Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Yadiez

0 comments:

Post a Comment